BSIP Informasi siapkan layanan "Satu Data BSIP"
"Data adalah kekayaan baru, lebih mahal dari minyak" baik Presiden Jokowi maupun Forbes meyakini hal tersebut. Ini pula yang memacu BSIP Informasi untuk melaksanakan pengumpulan data dan informasi guna mendukung tusi layanan informasi sebagaimana yang tertuang dalam Permentan No. 13 Tahun 2023 pasal 156.
Kali ini, pengumpulan data dan informasi yang berlangsung pada 2-3 Agustus 2023, menyasar empat satker lingkup BSIP wilayah Jawa Timur setelah sebelumnya dilaksanakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Empat satker tersebut yakni BSIP Tanaman Pemanis dan Serat (Tas), BSIP Jawa Timur, BSIP Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Jestro), serta BSIP Tanaman Aneka Kacang.
Data dan informasi yang dikumpulkan mengenai layanan spesifik, aplikasi pendukung layanan, serta dokumen/buku tentang komoditas pertanian. Data dan informasi tersebut nantinya menjadi bank data yang dapat dipergunakan oleh internal BSIP dalam penyusunan RSNI dan juga layanan eksternal bagi stakeholder BSIP.
Hasil koordinasi dari masing-masing satker menunjukkan bahwa layanan yang dimiliki merupakan legacy dari organisasi terdahulu. Layanan yang dimaksud antara lain: laboratorium pengujian seperti mutu benih, biologi, kimia, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), tanah, Efikasi Pupuk, dan atau lainnya; layanan produk seperti Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS), produksi serangga, agensia hayati, pestisida nabati, maupun olahan pascapanen; serta layanan umum lainnya seperti perpustakaan, konsultasi, bimbingan teknis, maupun pemintaan kunjungan. Layanan tersebut berbeda-beda sesuai tusi dan komoditas spesifik satker.
Layanan tersebut kemudian dilengkapi dengan dukungan aplikasi yang memudahkan pengguna. Tercatat, BSIP Tas memiliki 19 aplikasi, BSIP Jatim 2 aplikasi, BSIP Jestro 15 aplikasi, dan BSIP Aneka Kacang 3 aplikasi. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui website maupun playstore.
Upaya peningkatan layanan serta sistem aplikasi pendukungnya menjadi agenda pengembangan masing-masing satker. Tujuannya tentu untuk memperkuat pelaksanaan tusi pengujian maupun penerapan standar instrumen pertanian. Upaya tersebut dengan mengakreditasi lab. yang belum diakreditasi serta memperkuat SDM pengelola guna memberikan layanan yang berkualitas mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern.